Selasa, 18 Desember 2012

psikologi perkembangan remaja

Memahami Tentang Perkembangan Psikologi Remaja

       Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.

       Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan dirinya.

      Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. Dengan perkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

psikologi perkembangan remaja

Memahami Tentang Perkembangan Psikologi Remaja

       Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.

       Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan dirinya.

      Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. Dengan perkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

Rabu, 12 Desember 2012

HBD

pengennya disaat ultahku ada kue adn lilin ini :p
pokok.a mau yang ini kagak mau yang lain hahahhahha
maksa banget loe :p
sumber  :www.google.co.id/search?q=animasi+bergerak&oe=utf-8&rls=org.mozilla%3Aid%3Aofficial&client=firefox-a&hl=en&sa=X&oi=image_result_group&biw=1366&bih=578&se

Selasa, 11 Desember 2012

kucingku :)

hahahahahahhaha :p
sumber : www.google.co.id/search?q=animasi+bergerak&oe=utf-8&rls=org.mozilla%3Aid%3Aofficial&client=firefox-a&hl=en&sa=X&oi=image_result_group&biw=1366&bih=578&se

animasi


heheheheh lucuh :p


sumber :http://www.google.co.id/imgres?q=animasi+bergerak&hl=en&client=firefox-a&sa=X&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=578&tbm=isch&tbnid=6RK0ENpWNPWyoM

12_12_12

melihat gambar ini rasanya pengen banget berada disana, menikmati kesejukan suasana disana, nyantai bareng teman-teman.
rasanya disana  ada ketenangan tersendiri :)
sumber: http://blog.binadarma.ac.id/nayel/2012/12/12/sejuknya-pagi-121212.html

tujuh ciri gangguan jiwa

7 CIRI GANGGUAN JIWA

Ada 7 ciri seseorang mengidap gangguan jiwa, jika ciri - ciri ini dapat dikenali dengan baik maka gangguan tersebut akan terdeteksi dengan sangat cepat, semakin cepat sebuah gangguan jiwa terdeteksi maka penanganannya juga lebih cepat. Melihat acara ditelevisi yang menayangkan banyaknya kejadian Bunuh Diri, maka perlu peran serta masyarakat agar kejadian bunuh diri tersebut dapat berkurang.

  1. Menarik diri dari interaksi sosial : seseorang mulai memiliki keinginan untuk menyendiri, memiliki imaginasi yang sangat tinggi dan menikmati sebuah suasana kesendirian, suasana kesendirian yang terlalu berkepanjangan membuat seseorang menikmati kesendirian tersebut dan memicu munculnya fantasi - fantasi semu, jika fantasi - fantasi tersebut berubah menjadi sebuah persepsi nyata dan persepsi tersebut diyakini oleh yang bersangkutan maka seseorang tersebut akan mulai berbicara sendiri, berbicara dengan fantasinya dll.
  2. Mengalami kesulitan mengorientasikan waktu, orang dan tempat. Seseorang mengalami ketidakmampuan untuk mengingat dimana dia berada dan jam berapa dia saat itu, orang dengan kesulitan orientasi ini terjadi karena memorinya hanya berputar pada masalah - masalah yang dia pikirkan, sehingga dia kehilangan kemampuan untuk mengenali waktu dan tempat.
  3. Mengalami penurunan daya ingat dan daya kognitif parah : ketika diminta untuk melakukan perhitungan sederhana maka dia tidak mampu melakukan dengan mudah, perhitungan yang mudah tersebut menjadi sebuah tugas sulit untuk mereka.
  4. Mengabaikan penampilan dan kebersihan diri : orang dengan gangguan jiwa mengabaikan penampilan dan kebersihan diri, gambaran dirinya negativ sehingga mereka menganggap penampilan tersebut tidak penting, bahkan beberapa penderita gangguan jiwa parah telanjang dan tidak mengenakan busana berkeliaran kemana - mana.
  5. Memiliki labilitas emosional : bisa mengalamai perubahan mood yang sangat cepat, perubahan yang fluktuatif ini membuat penderita gangguan jiwa menjadi susah terkontrol, stimulus yang sangat ringan bisa membuat mereka menjadi marah secara berlebih atau justru sedih secara berlebih.
  6. Memiliki perilaku yang aneh : mengurung diri dikamar, berbicara sendiri, tertawa sendiri, marah berlebihan dengan stimulus ringan, tiba - tiba menangis, berjalan mondar - mandir, berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas.
  7. Memiliki keengganan melakukan segala hal : mereka berusaha untuk tidak melakukan apa - apa bahkan marah jika diminta untuk melakukan apa - apa.
Jika anda menemukan beberapa gejala tersebut, alangkah baiknya segera membawa orang yang bersangkutan ke Psikiater, Dokter Spesialis Jiwa, Rumah Sakit Jiwa atau ke Klinik Penyembuhan gangguan jiwa sehingga penderita masih bisa ditolong secepat mungkin.